UNTUK DIRILIS SEGERA
JUGA TERSEDIA DALAM BAHASA Inggris, Español, Français, Português, Kiswahili
Kontak:
Nisa Syahidah nisa@blueventures.org dan Indah Rufiati indah@blueventures.org, Blue Ventures, Bali Indonesia
Platform Global Baru Hubungkan Nelayan Skala Kecil untuk Tingkatkan Keberlanjutan dan Mata Pencarian
Platform interaktif dan multibahasa mempertemukan para nelayan, pekerja perikanan, komunitas dan lingkar inti
(WASHINGTON – 1 Feb 2021) Suatu koalisi mitra global yang berkecimpung di, dan dengan, perikanan skala kecil telah meluncurkan Hub Sumber Informasi dan Kolaborasi Perikanan Skala Kecil, atau SSF Hub, suatu platform online multibahasa dan interaktif untuk memperkuat tata kelola dan pengembangan komunitas perikanan skala kecil. Peluncuran SSF Hub ini bertepatan dengan pertemuan tahunan Komite Perikanan Organisasi Pangan dan Pertanian PBB yang berlangsung pekan ini, dan sebagai respons terhadap Pedoman Sukarela FAO untuk Mewujudkan Perikanan Skala Kecil Berkelanjutan dalam Konteks Ketahanan Pangan dan Pengentasan Kemiskinan (atau Pedoman SSF) demi mendukung mata pencarian nelayan dan komunitas perikanan skala kecil.
“Perikanan merupakan tulang punggung bagi komunitas perikanan di pesisir dan daratan di seluruh dunia, yang menyediakan makanan dan nutrisi, mendukung pekerjaan terkait perikanan, membantu mengentaskan kemiskinan, menopang ikatan budaya dengan sistem laut dan air tawar, serta dengan pengaruh yang sangat besar terhadap keanekaragaman hayati,” ujar Dr. Simon Cripps, direktur eksekutif Marine Conservation for the Wildlife Conservation Society. “SSF Hub akan menghubungkan para nelayan dan pemangku kepentingan lainnya di seluruh dunia untuk saling belajar dari satu sama lain, berbagi informasi dan pada akhirnya mendorong peningkatan kesejahteraan, penggunaan yang berkelanjutan atas konservasi alam air tawar dan laut yang telah ditingkatkan,” tambahnya.
Perikanan skala kecil memiliki banyak kontribusi penting terhadap ekosistem laut dan air tawar yang sehat, ketahanan pangan dan nutrisi, mata pencarian dan pengentasan kemiskinan di seluruh dunia. SSF Hub menjawab kebutuhan krusial dalam membantu nelayan dan komunitas perikanan berbagi kisah dan pengalaman dengan sesama mereka di seluruh dunia dan mengakses inovasi dan riset terbaru mengenai perikanan skala kecil.
Anggota komunitas SSF Hub dapat berpartisipasi melalui salah satu dari 20 bahasa yang disediakan, dan mereka dapat mengakses forum diskusi online, grup berdasarkan wilayah dan topik, infografis, alat bantu praktis untuk mendukung pengambilan keputusan lokal, video dan studi kasus. Semuanya itu akan memungkinkan komunitas perikanan skala kecil global ini untuk terhubung dan berkolaborasi melalui cara yang belum pernah ada sebelumnya. SSF Hub ini bersifat ramah pengguna — yakni, dapat diakses melalui perangkat seluler atau komputer — dan mencakup terjemahan instan sehingga komunitas dapat berinteraksi tanpa adanya kendala bahasa.
“Memiliki akses ke informasi dan pengalaman dari seluruh dunia akan berkontribusi terhadap pemberdayaan pelaku perikanan skala kecil, sehingga memungkinkan mereka untuk lebih terlibat atau memimpin dalam proses pengambilan keputusan mengenai mata pencariannya,” ucap Vera Agostini, wakil direktur Divisi Perikanan di FAO. “Hal ini juga akan memungkinkan para mitra pengembangan untuk saling belajar mengenai alat bantu dan pengalaman dari satu sama lain dan akan membuka kesempatan untuk jenis kemitraan dan sinergi yang akan kita butuhkan guna menerapkan Pedoman SSF.”
“Perikanan dan makanan yang berasal dari perairan adalah sangat krusial dalam memenuhi kebutuhan global kita akan nutrisi dan mata pencarian,” ujar Jenny Oates, Manajer Pengembangan Pengetahuan di Blue Ventures. “Sembilan dari 10 pekerjaan purnawaktu dan paruh waktu dalam industri perikanan terdapat di perikanan skala kecil, dan sekitar separuh dari angkatan kerjanya adalah kaum wanita. Hampir semua ikan yang ditangkap oleh nelayan skala kecil dikonsumsi secara lokal. Nelayan skala kecil layak mendapatkan dukungan, dan SSF Hub adalah cara yang kita gunakan untuk saling mendukung satu sama lain.”
“Saya mengapresiasi Hub karena fokusnya pada SSF. Ini pertama kalinya saya melihat [situs seperti ini] yang lebih berfokus pada kaum nelayan,” ujar Mario Gasalatan, konsultan LSM dan perwakilan nelayan dari Cebu City, Filipina.
SSF Hub dirancang untuk, dan dengan, para nelayan, pekerja perikanan dan komunitas serta lingkar intinya melalui proses partisipatif, dengan tujuan memberdayakan mereka guna membagikan pengetahuan dan saling belajar dari satu sama lain. Lebih dari 100 orang dari 19 negara berbeda — mewakili organisasi nelayan, kelompok konservasi dan penasihat ahli — telah memberikan masukannya selama pengembangan Hub tersebut. Kolaborasi yang berharga ini menyebabkan terciptanya fitur-fitur SSF seperti forum, yang dapat digunakan pengguna sebagai tempat untuk berkomunikasi tentang topik-topik yang menarik, berbagi kisah dan bertanya. Pengunjung Hub juga dapat mengakses pustaka sumber informasi yang mengandung studi kasus, alat bantu manajemen, kursus online gratis dan materi dan lain-lain dari FAO, LSM dan lainnya. SSF Hub akan terus diperbarui dengan teknologi terbaru yang bersifat ramah pengguna bagi SSF, riset dan keberhasilan.
“Melalui Hub, komunitas SSF mengambil satu langkah penting lagi untuk membangun kapasitas di seluruh dunia guna mengelola perikanan secara berkelanjutan sehingga komunitas dapat berkembang kendati menghadapi berbagai tantangan — mulai dari perubahan iklim, COVID hingga ketahanan pangan dan nutrisi,” ujar Eric Schwaab, wakil direktur utama senior untuk program Lautan dan Ekosistem EDF. “SSF Hub dirancang untuk memberi nelayan alat bantu yang mereka butuhkan guna menjawab semua tantangan ini dan lainnya.”
SSF Hub dapat mendukung terwujudnya Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG) PBB, yang di antaranya mengentaskan kemiskinan, mengurangi ketidaksetaraan, melindungi bumi serta memastikan kesehatan dan kesejahteraan. Perikanan skala kecil sangat krusial dalam mencapai sebagian besar tujuan ini, termasuk membantu mengentaskan kemiskinan, mendukung ketahanan pangan, menyokong kesehatan dan nutrisi yang baik serta menciptakan ketahanan ekonomi bagi jutaan jiwa. Kesadaran akan peran perikanan skala kecil dalam mendukung masyarakat yang sedang berkembang dan dalam mencapai SDG merupakan jalur penting demi menyongsong masa depan yang lebih berkelanjutan bagi semua.
###
Abalobi
ABALOBI ICT4FISHERIES merupakan perusahaan sosial berbasis di Afrika yang digerakkan oleh nelayan dengan jangkauan yang bersifat global. ABALOBI memiliki misi untuk berkontribusi terhadap komunitas perikanan skala kecil yang berkembang, adil dan berkelanjutan di Afrika Selatan dan lainnya, melalui pengembangan teknologi bersama. Pendekatan kami berfokus pada pencapaian tonggak penting yang nyata, yang didorong oleh seperangkat aplikasi seluler, yang terkait dengan ketertelusuran makanan laut, perikanan yang terdokumentasi secara menyeluruh, rantai pasokan yang adil dan transparan, serta kepaduan komunitas dan kewiraswastaan. Itu semua merupakan perintis penting dalam peluncuran tindakan peningkatan ekologis jangka panjang yang terkait dengan transisi menuju keberlanjutan ekologis. Ikuti kami di Twitter @abalobi_app atau kunjungi situs web kami di abalobi.org
Blue Ventures
Blue Ventures mengembangkan pendekatan transformatif untuk mempercepat dan mendukung konservasi laut yang digerakkan secara lokal. Blue Ventures bergerak di wilayah tropis pesisir, di lokasi-lokasi di mana laut menjadi hal yang sangat penting bagi budaya dan perekonomian setempat, serta berkomitmen untuk melindungi keanekaragaman hayati dengan cara yang bermanfaat bagi masyarakat pesisir. Model Blue Ventures memainkan peran sangat penting dalam membangun kembali perikanan skala kecil, dengan memberikan pendekatan yang efektif dan dapat direplikasi untuk mengembalikan keanekaragaman hayati yang hilang, meningkatkan ketahanan pangan dan membangun ketahanan sosio-ekologis terhadap perubahan iklim. Silakan terhubung dengan kami di Twitter @BlueVentures
Conservation International
Kiprah Conservation International ditujukan untuk melindungi manfaat penting yang disediakan alam bagi masyarakat. Melalui sains, kemitraan dan pekerjaan lapangan, Conservation International mendorong inovasi dan investasi dalam solusi berbasis alam terhadap krisis iklim, mendukung perlindungan terhadap habitat penting dan menyokong pengembangan ekonomi yang didasarkan pada konservasi alam. Conservation International beroperasi di 30 negara di seluruh dunia, yang memberdayakan masyarakat pada semua tingkatan untuk menciptakan planet yang lebih bersih, lebih sehat dan lebih berkelanjutan. Ikuti kiprah Conservation International di Conservation News, Facebook, Twitter, Instagram dan YouTube.
Environmental Defense Fund
Salah satu organisasi nirlaba internasional terkemuka di dunia, Environmental Defense Fund (edf.org) menciptakan solusi transformatif untuk masalah lingkungan yang paling serius. Guna melakukan hal tersebut, EDF membangun koneksi dengan sains, ekonomi, hukum dan kemitraan sektor swasta yang inovatif. Dengan lebih dari 2,5 juta anggota dan kantor di Amerika Serikat, Tiongkok, Meksiko, Indonesia dan Uni Eropa, para saintis, pakar ekonomi, pengacara dan pakar kebijakan EDF berkiprah di 28 negara untuk mengubah solusi kami menjadi aksi. Silakan terhubung dengan kami di Twitter @EnvDefenseFund
Fauna & Flora International
FFI melindungi ekosistem dan spesies yang terancam di seluruh dunia, melalui pemilihan solusi yang cocok dan dengan landasan sains yang kuat, serta mempertimbangkan kebutuhan manusia. Dengan wilayah operasi di 40 negara di seluruh dunia, FFI menyelamatkan spesies dari kepunahan dan melindungi habitat dari kerusakan, seraya meningkatkan mata pencarian masyarakat setempat. Didirikan pada 1903, FFI merupakan badan konservasi internasional tertua di dunia dan merupakan badan sosial terdaftar. Lihat informasi lebih lanjut di situs web kami di fauna-flora.org atau silakan terhubung dengan kami di Twitter @faunafloraint
International Pole & Line Foundation
International Pole and Line Foundation (IPNLF) mendorong pengelolaan yang berkelanjutan atas perikanan tuna dunia melalui metode huhate, pancing ulur dan pancing tonda (secara bersama-sama disebut ‘one-by-one’) secara bertanggung jawab dengan landasan kesadaran akan makna penting pengamanan mata pencarian yang mereka dukung tersebut. Kiprah IPNLF dalam mengembangkan, mendukung dan mendorong perikanan tuna one-bye-one selanjutnya diselaraskan dengan Agenda Pembangunan Berkelanjutan 2030. Kami meyakini bahwa tata kelola global yang efektif dan adil merupakan sesuatu yang sangat penting untuk melindungi dan memulihkan lautan, dan hal ini harus dicapai dengan memastikan partisipasi komunitas lokal dan pesisir dalam proses pengambilan keputusan.
Selain itu, keberlanjutan lingkungan dalam perikanan tuna hanya dapat dicapai sepenuhnya dengan mengakhiri kegiatan penangkapan ikan secara berlebihan dan praktik perikanan merusak yang mendorong terjadinya degradasi spesies, habitat dan ekosistem laut yang saat ini sedang terancam. Melalui aliansi dengan para anggotanya, IPNLF menunjukkan nilai tuna yang ditangkap dengan metode one-by-one (satu demi satu) kepada konsumen dan seluruh rantai pasokan. IPNLF berkiprah dalam bidang sains, kebijakan dan makanan laut, dengan menggunakan pendekatan berbasis bukti dan berfokus pada solusi dengan panduan strategis dari Dewan Wali kami dan saran dari Scientific and Technical Advisory Committee (STAC) dan Market Advisory Group (MAG) kami.
Ocean Outcomes
Ocean Outcomes (O2) merupakan organisasi internasional yang bekerja sama dengan komunitas dan perikanan setempat serta industri makanan laut untuk meningkatkan keberlanjutan lingkungan, sosial dan ekonomi dalam sektor perikanan. Prakarsa peningkatan berbasis sains Ocean Outcomes mencakup penilaian, analisis rantai pasokan, keterlibatan pembeli, program ketertelusuran, proyek peningkatan perikanan dan pertemuan para pemangku kepentingan. Dengan memulihkan dan melindungi perikanan, Ocean Outcomes mendukung kesehatan jangka panjang komunitas lokal, rantai pasokan makanan laut dan sumber daya laut di mana kita semua sangat tergantung padanya. Pelajari lebih lanjut di oceanoutcomes.org
Oceana
Oceana merupakan organisasi advokasi internasional terbesar yang bergerak khusus dalam bidang konservasi laut. Oceana mengembangkan ulang laut yang memiliki sumber daya melimpah dan keanekaragaman hayati melalui kemenangan lobi untuk kebijakan berbasis sains di negara-negara yang menguasai sepertiga tangkapan ikan liar di dunia. Dengan lebih dari 225 kemenangan lobi yang mengakhiri penangkapan ikan secara berlebihan, perusakan habitat, polusi dan pembantaian spesies yang terancam seperti kura-kura dan hiu, kampanye Oceana telah memberikan hasil. Lautan yang terpulihkan berarti bahwa 1 miliar orang dapat menikmati hidangan makanan laut yang sehat setiap hari untuk selamanya. Secara bersama-sama, kita dapat menyelamatkan lautan dan membantu memberi makan penduduk dunia. Kunjungi www.oceana.org untuk mempelajari lebih lanjut.
Wildlife Conservation Society
Dengan staf lebih dari 4.000 orang, Wildlife Conservation Society beroperasi di hampir 60 negara, yang melindungi lebih dari 100 spesies terancam yang diketahui dan area seluas 3,6 juta mil persegi di empat benua dan lautan dunia. Program laut global WCS merancang dan menerapkan solusi lautan inovatif, dengan memimpin prakarsa konservasi lapangan di 24 negara di 5 lautan dengan suatu tim yang terdiri atas 400 lebih pakar laut. Program kami di area keanekaragaman hayati pesisir akan memperkuat perlindungan terhadap lautan, meningkatkan pengelolaan perikanan dan melestarikan spesies laut yang penting. Kami berfokus pada perikanan berkelanjutan, batu karang, pembentukan dan pengelolaan area laut yang dilindungi (MPA), hiu & ikan pari serta mamalia laut.
World Wildlife Fund
WWF adalah organisasi konservasi independen dengan lebih dari 30 juta pengikut dan jaringan global yang aktif di hampir 100 negara. Misi kami adalah menghentikan degradasi terhadap lingkungan alamiah bumi dan membangun masa depan di mana orang-orang hidup secara harmonis dengan alam, dengan melestarikan keanekaragaman hayati dunia, memastikan bahwa penggunaan sumber daya alam yang dapat diperbarui bersifat berkelanjutan dan mendorong pengurangan polusi dan perilaku yang konsumtif. Kunjungi panda.org/news untuk mendapatkan berita dan sumber daya media terbaru; ikuti kami di Twitter @WWF_media
Lembar kutipan: SSF Hub
Agatha Ogada, Teknisi Dukungan Mitra Perikanan, Kenya, Blue Ventures
“Tantangan yang dihadapi dalam perikanan skala kecil dan mereka yang bergantung padanya sangatlah besar. Melalui SSF Hub, mereka yang berkecimpung di dalam bidang ini dapat terhubung, bertukar pembelajaran dan meningkatkan praktik. Misalnya, dalam diskusi dengan pakar perikanan skala kecil di Pasifik, saya mendapatkan gagasan yang dapat diadaptasi untuk mengatasi masalah yang kami hadapi di Kenya. Hub ini menyediakan ruang khusus untuk berdiskusi, merayakan keberhasilan dan menciptakan solusi inovatif bagi perikanan skala kecil.”
Imani Fairweather Morrison, Pejabat Program, Perikanan Skala Kecil Global, Oak Foundation
“Nelayan Skala Kecil tentunya tertarik dengan keberlanjutan mata pencarian dan komunitas pesisirnya. SSF Hub ini menghadirkan solusi yang dihasilkan oleh mitra LSM bagi para nelayan di seluruh dunia dalam banyak bahasa dan memberdayakan mereka untuk mendapatkan dan menerapkan solusi yang mereka anggap paling relevan dengan konteks lokalnya. Kami percaya bahwa keterlibatan nelayan dalam rancangannya akan menghasilkan penggunaan dan penyerapan yang sangat tinggi, dengan memberdayakan nelayan untuk berpartisipasi dalam tata kelola perikanan di seluruh dunia.”
John Tanzer, Pemimpin Praktik Lautan, World Wildlife Fund
“Semakin meningkatnya ancaman terhadap kesehatan lautan dan kesejahteraan komunitas pesisir, kita harus lebih efisien dalam mengembangkan dan menerapkan solusi yang digerakkan oleh komunitas. SSF Hub adalah suatu alat bantu yang mumpuni untuk mengakselerasi aktivitas berbagi pengetahuan, membangun kapasitas dan meningkatkan pengaruh bagi nelayan skala kecil.”
Miriam Bozzetto, Analis Kampanye, Oceana Brazil
“Perikanan skala kecil adalah sektor yang sangat penting untuk kelangsungan hidup ribuan orang di Brasil. Ini satu-satunya sumber pendapatan bagi keluarga yang secara historis hidup dari penangkapan ikan secara tradisional. Kendati Brasil tidak memiliki statistik perikanan selama lebih dari satu dasawarsa, kami mengetahui bahwa 70% dari ikan di negara ini berasal dari perikanan skala kecil. Pemerintah dan lembaga nonpemerintah yang bergerak dalam bidang perikanan harus memahami makna penting dan keragaman perikanan skala kecil untuk memastikan bahwa kebijakan publik dapat diterapkan guna menjamin hak para pekerja perikanan ini, dan agar keberlanjutan semua aktivitas ini dapat diperkuat."
Dr. Philippa Cohen, Pemimpin Program Riset, Perikanan Skala Kecil yang Tangguh, WorldFish
“Perikanan skala kecil memiliki ciri yang kompleks dan dinamis. Alih-alih secara naif menggagas bahwa terdapat satu pendekatan untuk semua, yang mencakup nelayan skala kecil atau manfaat yang berkelanjutan dari SSF, SSF hub ini merupakan suatu kumpulan sumber materi dan pengetahuan yang sangat berharga yang telah dikembangkan dengan para nelayan skala kecil, di berbagai tempat, dalam berbagai konteks dan untuk berbagai aktivitas.”
Roy Bealey, Direktur Perikanan, International Pole & Line Foundation
“Selama beberapa dasawarsa mendatang, kita harus bersatu untuk meningkatkan kesehatan lautan dan memastikan bahwa perikanan skala kecil dapat terus menyediakan dukungan krusial bagi komunitas mereka yang memiliki ketergantungan pada lautan. Kerja sama akan menjadi kunci penting di samping penyediaan alat bantu yang mumpuni dan tepat waktu oleh SSF Hub guna mendorong kesuksesan kita bersama.”
Sophie Benbow, Kepala Lautan, Fauna & Flora International
“FFI mendukung komunitas perikanan skala kecil secara global untuk terlibat dalam praktik perikanan yang ramah terhadap keanekaragaman hayati. SSF Hub menyediakan peluang yang luar biasa bagi nelayan itu sendiri untuk terhubung dengan sesama nelayan yang lain di seluruh dunia guna belajar dan berbagi pengalaman, meningkatkan tekniknya serta meningkatkan keberlanjutan.”